PEKANBARU-Blok Rokan yang diterima Indonesia dari tangan PT Chevrom Pacific Indonesia ternyata menyimpan potensi yang sangat besar. Bahkan, PT Pertamina yang ditunjuk menggarap Blok Rokan mengatakan juga akan menemukan sumur-sumur minyak baru yang ada disekitar Blok Rokan.  

Potensi Blok Rokan yang ada saat ini memiliki rata-rata produksi minyak mentah sekitar 190 ribu barel per hari (bph). Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Riau, Indra Agus Lukman mengatakan bahwa salah satu upaya mereka untuk meningkatkan produksi minyak mentah di lokasi adalah dengan cara menemukan ladang minyak terbarukan. 

"Pertamina, akan membantu kita (Riau) untuk menemukan sumur-sumur baru yang ada di Blok Rokan,"katanya, Senin, 21 Januari 2019.

Artinya, selain akan memberikan negara keuntungan dalam 20 tahun ke depan dengan nilai US$57 miliar atau setara dengan Rp. 825 triliun dari sumur-sumur yang ada. Pertamina juga akan memberikan keuntungan lebih. Dirinya menilai Pertamina akan meningkatkan produksi hingga 500.000 barel per hari dengan cara mencari 7.000 sumur-sumur baru serta potensi sumur yang belum pernah sama sekali dikelola oleh kontraktor saat ini yang masih berada di tangan Chevron.

Tambah Indra, untuk mewujudkannya, Pertamina akan melakukan perjanjian baru menjelang kontrak Chevron berakhir di tahun 2021 dengan lokasi yang ada di Minas dan Duri tersebut. Menurutnya, Pertamina akan bekerja dalam bentuk menanamkan investasi baru. 

"Dalam waktu dekat, kontrak Pertamina untuk mengelola Blok Rokan akan dilakukan. Setelah Pertamina teken kontrak, mereka akan mencoba untuk langsung berinvestasi menemukan sumur-sumur baru. Karena apa, setiap eksplorasi ini biasanya dari 10 bor yang ada, nanya satu yang berhasil,"jelasnya.

Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 saat ini juga akan diterapkan pemanfaatan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR) yang sebelumnya telah diterapkan di lapangan-lapangan migas milik perusahaan berpelat merah tersebut seperti yang ada di Rantau, Jirak sampai Tanjung. (azhar)